Terranova
Hampir dua tahun belakangan ini, sepertinya saya tidak terlalu intens untuk mengikuti perkembangan serial TV yang dulu kerap saya nikmati. Memang, masalah waktu menjadi hambatan utama selain tentunya keletihan setelah menghabiskan waktu dengan rutinitas seharian di kantor. Namun demikian, walaupun di sela-sela waktu di rumah, terutama di saat akhir minggu, saya kerap mencoba-coba mencari serial TV yang mungkin menarik perhatian saya. Pada posting sebelumnya, serial TV yang memberikan hiburan kepada saya terakhir sekali adalah serial TV Lie To Me.
Dua minggu lalu, saat siaran EPL yang menjadi tontonan wajib saya menyajikan pertandingan yang 'kurang' menarik, saya mengalihkan tayangan ke sebuah stasiun TV yang memang saat getol menayangkan sajian hiburan film serial. Kebetulan ada sebuah film serial baru yang di tayangkan kembali (encore) dua episode perdananya, yaitu Terranova.
Film ini menarik bagi saya tentu saja karena ada Steven Spielberg sebagai produsernya. Saya yakin, Spielberg adalah sosok yang cukup punya kualitas dalam memeroduseri setiap film. Contoh, serial miniseri Bands of Brothers yang bagi saya pribadi, ini masih merupakan miniseri yang menjadi favorit saya.
Cerita Terranova sendiri bagi saya tidak terlalu menjadi istimewa secara sekarang sudah cukup banyak jenis film yang plot ceritanya masih seputar masa mendatang ini. Satu hal yang membedakan adalah ketika orang-orang dimasa mendatang itu, 2149, mengahadapi kenyataan bahwa bumi dan tata surya serta ledakan populasi manusia tidak lagi memberikan kenyamanan bagi kehidupan. Menghadapi kenyataan ini, Pemerintah memutuskan untuk memanfaatkan adanya keberhasilan para ilmuwan yang menciptakan transporter yang menembus ruang dan waktu. Perjalanan menembus waktu ini dapat dilakukan hingga ke jaman prehistoric 85 juta tahun yang lalu, yang diberi nama Terranova.
Cerita perjalanan perjuangan hidup manusia untuk menata kembali kehidupan di masa lalu dalam Terranova ini difokuskan pada keluarga James 'Jim' Shannon. Jim merupakan sosok ayah yang sangat melindungi keluarganya. Ia adalah seorang polisi, namun akibat 'melecehkan' seorang petugas Pengendali Populasi dengan memiliki anak ketiga, ia harus rela menjalani hukuman enam tahun penjara. Namun, dua tahun mendekam di penjara, Jim dengan dibantu oleh istrinya, Elisabeth Shannon seorang dokter ahli bedah trauma, berhasil menyusup masuk dan mendampingi istri dan tiga anaknya sampai di Terranova.
Di Terranova sendiri, manusia-manusia dari masa depan ini mendirikan koloni yang bertujuan untuk 'menata kembali' peradaban manusia dan mencoba melakukan 'perdamaian' dengan alam, bahkan dengan dinisaurus karnivora sekalipun! Setiap orang dalam koloni memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga memberikan manfaat bagi koloni untuk mencegah dampak perilaku dan kebiasaan manusia yang dapat memengaruhi kelangsungan alam.Dan sepertinya inilah, menurut dugaan saya, yang akan menjadi tema utama dari film seri ini.
Sejak kecil, saya sudah berkali-kali menonton tema film seperti ini, manusia menciptakan teknologi yang bisa menembus batas ruang dan waktu. Persoalannya adalah, cita-cita dan kerinduan manusia di masa lalu telah mengakibatkan posisi mereka pada waktu saat ini. Memang, setiap tindakan, perilaku dan apa pun yang kita lakukan, pasti akan berdampak pada kehidupan kita di masa yang akan datang. Ini merupakan hukum keniscahyaan, pasti. Ada sebab, maka ada akibat, demikian aliran positivis mengungkapkan hukum keniscahyaan itu.
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat saat ini juga membuktikan, konsekuensi perilaku manusia yang hanya berpikir sesaat dan tidak mempertimbangkan dampaknya di masa mendatang, tentu akan semakin menyulitkan kehidupan bagi manusia yang akan hidup di masa mendatang. Bahkan tidak jarang, setiap tindakan yang dilakukan tidak memikirkan dampak atau konsekuensi yang akan terjadi di masa datang. Kalau itu yang terjadi, sepertinya Terranova tidak perlu menunggu sampai 2149, mungkin cukup dua atau tiga tahun lagi kita harus bergegas mencari jalan untuk kembali di masa lalu.... Hmmm